Agra Mas BM 001 di Terminal Boyolali. Dokumentasi pribadi. |
Hahaha... ketawa dulu sebentar, ada aja dramanya mau balik ke Jakarta.
Jadi rumah mbah ane berada di daerah Jatinom, Klaten berjarak sekitar 15 - 20 km. Hari itu waktu pagi harinya cerah, matahari keliatan, ane sempet jalan-jalan motoran dulu Jatinom - Boyolali P.P. Sekitar jam 11:00 ane pulang ke rumah untuk siap-siap balik ke Jakarta. Makin lama cuaca makin mendung, lhaa turun hujan. Niat hati mau order ojol buat ke Terminal Boyolali, 45 menit utak-atik smartphone gak ada ojol yan nyangkut, sudah ready untuk berangkat sejak jam 12:30. Di Jakarta aja kalau hujan ojol pada ogah jalan, apalagi ini di daerah yang masih jarang ojol dan cuaca lagi hujan pula. Ambyaarrr.
Yowis nekat ajalah jalan kaki ke jalan raya, modal pakai jas hujan yang sudah disiapkan sebelumnya dari Jakarta. Sewaktu diperjalanan sekadar "say hai" dulu sama tetangga, yang kebetulan di dekat rumah habis ada hajatan. Gak berapa lama jalan kaki ternyata disusulin sama mas-mas naik motor. Sepertinya pada iba melihat diriku ini yang akan pulang ke Jakarta, jalan kaki ke jalan raya terdekat saat cuaca hujan pula. Tadinya ane kira mau dianter sampai Boyolali, ternyata cukup sampai jalan raya aja. Hahaha.. udah kepedean aja. Yah setidaknya kalau sudah tiba di jalan raya kan ada dua kemungkinan, siapa tahu ada ojol yang nyangkut atau mungkin ada angkutan umum.
Lima belas menit menunggu akhir ada angkutan umum liwat, berupa Isuzu. Sebelum naik nanya dulu dong, "apakah liwat Terminal Boyolali?" Hampir seluruh penumpang yang didominasi buibuk kompak menjawab "iyaaaa, naik aja maaaas". Gaassss~
Waduh... jalannya ngodong lagi nih, nyampe gak ya jam 14:00 di Boyolali. Cuma bisa berdoa dalam hati. Jam 2 kurang ngabarin agen dulu ahh, sepertinya agak telat ini ane siap di terminalnya. Gak berasa sudah deket terminal, eh ternyata dia belok, muter liwat pasar yang ada tugu susu tumpah. Wakakaka... bodoamatan daah.
Gak paham dah sama angkutan ini, beberapa kali ane di Terminal Boyolali gak pernah lihat angkutan ini ngtime, tapi kok ini sampai di terminal yaaa... atau jangan-jangan bisa by request mau mentok turun dimana. Jam 14:30 akhirnya ane tiba di terminal. Terlihat agen Agra Mas ramai sekali ini, yowis langsung ambil tiket yang udah dipesan sehari sebelumnya. Kebagian BM 001 jatah Matesih - Tangerang. Sambil nunggu bus datang yang tidak tahu posisinya sudah ada dimana, jajan es dawet ketan dulu, seporsi harga Rp 4.000.
Hampir aja ane ketinggalan bus, soalnya waktu pesan tiket disuruh siap di agen jam 14:00, jebule bus-nya juga telat, 15:16 bus baru meninggalkan Terminal Boyolali.
Ane pesan tiket Agra Mas di Agen Terminal Boyolali ini sehari sebelum keberangkatan. Iya, sewaktu masih onboard New Shantika angkatan pagi, order via WhatsApp dan untungnya pembayaran bisa via transfer. Sewaktu dikabari musti transfer kemana, ternyata musti antarbank, agar supaya tidak kena biaya administrasi antarbank, ane gunain aplikasi Flip. Sebelum digunain ane baca dulu jam operasional kapan aja, ternyata hari Senin-Jumat jam 08.00-18.00 WIB dan Sabtu pukul 08.00-13.30 WIB. Transaksi yang dilakukan diluar jam layanan akan diproses pada jam layanan berikutnya.
Lihat jam di smartphone. Dyaaaar sudah jam 13:42. Yowislah transfer antarbank direct BCA ke BRI. Lumayan biaya adminnya sebesar Rp 6.500. Btw ini nomor Agen Agra Mas Boyolali +62 812-2581-2708 bisa WhatsApp, siapa tahu ada yang membutuhkan.
Sekitar jam 15:34 mampir agen Sruwen. Hujan masih saja mengguyur.
Jam 15:49 masuk Terminal Tingkir dan keluar bareng BM 027. Jam 15:59 masuk GT Salatiga, hujan semakin deras. Ane duduk di 5A, deket kaca. Ngeri liat kacanya yang udah bergetar, seal bagian bawah mulai gak rapat pula, air hujan rembes sedikit.
Jam 16:30 GT Banyumanik
Jam 16:49 GT Kalikangkung
Jam 17:15 exit Weleri, yang ditunggu-tunggu pun akan tiba. Servis makan.
Jadi rumah mbah ane berada di daerah Jatinom, Klaten berjarak sekitar 15 - 20 km. Hari itu waktu pagi harinya cerah, matahari keliatan, ane sempet jalan-jalan motoran dulu Jatinom - Boyolali P.P. Sekitar jam 11:00 ane pulang ke rumah untuk siap-siap balik ke Jakarta. Makin lama cuaca makin mendung, lhaa turun hujan. Niat hati mau order ojol buat ke Terminal Boyolali, 45 menit utak-atik smartphone gak ada ojol yan nyangkut, sudah ready untuk berangkat sejak jam 12:30. Di Jakarta aja kalau hujan ojol pada ogah jalan, apalagi ini di daerah yang masih jarang ojol dan cuaca lagi hujan pula. Ambyaarrr.
Yowis nekat ajalah jalan kaki ke jalan raya, modal pakai jas hujan yang sudah disiapkan sebelumnya dari Jakarta. Sewaktu diperjalanan sekadar "say hai" dulu sama tetangga, yang kebetulan di dekat rumah habis ada hajatan. Gak berapa lama jalan kaki ternyata disusulin sama mas-mas naik motor. Sepertinya pada iba melihat diriku ini yang akan pulang ke Jakarta, jalan kaki ke jalan raya terdekat saat cuaca hujan pula. Tadinya ane kira mau dianter sampai Boyolali, ternyata cukup sampai jalan raya aja. Hahaha.. udah kepedean aja. Yah setidaknya kalau sudah tiba di jalan raya kan ada dua kemungkinan, siapa tahu ada ojol yang nyangkut atau mungkin ada angkutan umum.
Lima belas menit menunggu akhir ada angkutan umum liwat, berupa Isuzu. Sebelum naik nanya dulu dong, "apakah liwat Terminal Boyolali?" Hampir seluruh penumpang yang didominasi buibuk kompak menjawab "iyaaaa, naik aja maaaas". Gaassss~
Suasana angkutan umum Isuzu. Dokumentasi pribadi. |
Gak paham dah sama angkutan ini, beberapa kali ane di Terminal Boyolali gak pernah lihat angkutan ini ngtime, tapi kok ini sampai di terminal yaaa... atau jangan-jangan bisa by request mau mentok turun dimana. Jam 14:30 akhirnya ane tiba di terminal. Terlihat agen Agra Mas ramai sekali ini, yowis langsung ambil tiket yang udah dipesan sehari sebelumnya. Kebagian BM 001 jatah Matesih - Tangerang. Sambil nunggu bus datang yang tidak tahu posisinya sudah ada dimana, jajan es dawet ketan dulu, seporsi harga Rp 4.000.
Es dawet ketan Terminal Boyolali. Dokumentasi pribadi. |
Hampir aja ane ketinggalan bus, soalnya waktu pesan tiket disuruh siap di agen jam 14:00, jebule bus-nya juga telat, 15:16 bus baru meninggalkan Terminal Boyolali.
Ane pesan tiket Agra Mas di Agen Terminal Boyolali ini sehari sebelum keberangkatan. Iya, sewaktu masih onboard New Shantika angkatan pagi, order via WhatsApp dan untungnya pembayaran bisa via transfer. Sewaktu dikabari musti transfer kemana, ternyata musti antarbank, agar supaya tidak kena biaya administrasi antarbank, ane gunain aplikasi Flip. Sebelum digunain ane baca dulu jam operasional kapan aja, ternyata hari Senin-Jumat jam 08.00-18.00 WIB dan Sabtu pukul 08.00-13.30 WIB. Transaksi yang dilakukan diluar jam layanan akan diproses pada jam layanan berikutnya.
Lihat jam di smartphone. Dyaaaar sudah jam 13:42. Yowislah transfer antarbank direct BCA ke BRI. Lumayan biaya adminnya sebesar Rp 6.500. Btw ini nomor Agen Agra Mas Boyolali +62 812-2581-2708 bisa WhatsApp, siapa tahu ada yang membutuhkan.
Chat dengan Agen Agra Mas Boyolali. Dokumentasi pribadi. |
Sekitar jam 15:34 mampir agen Sruwen. Hujan masih saja mengguyur.
Jam 15:49 masuk Terminal Tingkir dan keluar bareng BM 027. Jam 15:59 masuk GT Salatiga, hujan semakin deras. Ane duduk di 5A, deket kaca. Ngeri liat kacanya yang udah bergetar, seal bagian bawah mulai gak rapat pula, air hujan rembes sedikit.
Interior Agra Mas BM 001. Dokumentasi pribadi. |
Jam 16:30 GT Banyumanik
Jam 16:49 GT Kalikangkung
Jam 17:15 exit Weleri, yang ditunggu-tunggu pun akan tiba. Servis makan.
Suasana sore di RM Kendil Mas. Dikumentasi pribadi |
17:21 masuk Kendil Mas, baru pertama kali makan disini ane. Menu servis makan hari itu ternyata cuma soto dengan nasi prasmanan, nasi dan kerupuk bebas ambil dan semangkuk sotonya udah disiapkan kru RM. Boleh juga ini metodenya.. besok-besok kalau ikut PO Haryanto makan di RM Menara Kudus, makan soto tapi nasinya ambil sendiri dan dipisah, biar wareg, default-nya soto campur nasi soalnya. Hahaha...
Sebelum lanjut perjalanan, dikontrol dulu, pakai sistem foto, jam 17:57 keluar RM Kendil Mas. Selagi bus berjalan, kru mengahampiri setiap penumpang untuk menanyakan akan turun dimana, pertanyaannya cukup detail. Sewaktu giliran ane, "turun Terminal Pulo Gebang ya, mas". "Tujuannya mau kemana mas?" "Terminal Pulo Gebang, mas". "Maksud e tujuan akhir sampean mau kemana mas?". "Jatinegara, mas". Baru kali ini ane naik bus malam ditanya tempat tujuannya spesifik sekali.
Bagus sih cara bertanya yang spesifik kayak gitu, siapa tahu kan ada penumpang yang baru perdana ke Jakarta atau ke kota lainnya, dengan begitu mungkin saja kru bisa membantu menginformasikan yang terdekat dari tujuan bisa diturunin dimana atau bahkan bisa diinfokan juga musti sambung transportasi apa.
Jam 18:05 masuk kembali ke GT Weleri.
Dari awal di Tol Salatiga jalannya konstan banget ini di lajur kanan. Gasnya kurang dalam diinjek. Memang sih solar jatah, tapi Agra Mas lainnya pada bisa nyalip itu. Hahaha...
Laju prima, Pumas juga pada nyalip. Jadi tergoda lain waktu mau bareng mereka. Tapi mereka punya track record yang bagus/sering masuk Jakarta belum ganti hari gak yaa? Soalnya ane naik Agra Mas ini karena penasaran, menurut informasi yang beredar, Agra Mas cukup sering masuk di kota tujuan sebelum hari berganti. Mangkat gasik adalah koentji.
Jam 20:51 GT Palimanan. Hujan masih mengguyur. Penumpang di seat 4B tiba-tiba kebangun dari tidurnya yang lelap itu. Ketetesan air hujan saudara-saudara. Rembes dari kisi-kisi AC yang ada di tengah atap kabin.
Jam 22:09 masuk Area KM 101, kayaknya nyolar sih disini, cuma sebentar aja tapi. Kayaknya Agra Mas kontrolannya dua kali, disini juga difoto lagi. Ane buka Gmaps untuk cek traffic Tol Japek malam Senin itu seperti apa. Hadeeeh.. "masuk angin", merah semua. Pasrah deh.
Jam 23:00 exit Tol Karawang Timur, dugaan ane bakal nyeser nurunin penumpang nih, terus nanti bakal masuk tol lagi. Tapi kok ane tungguin gak ada penumpang yang turun dan gak masuk tol lagi. Fix! menuju Jakarta via jalur arteri. Mantab sekali ini BM 001, inisiatifnya sangat responsif. Entah dapat info dari bus di depannya atau memang juga buka Gmaps untuk mantau traffic, jadi bisa mengambil keputusan apakah lanjut Tol Japek atau via jalur arteri.
Di simpang tiga Cibitung dari arah tol ada Putera Mulya yang sedang belok kiri arah Tambun. Entah turunin penumpang atau juga sengaja menghindari kemacetan di Tol Japek.
Titik penurunan pertama yaitu di Agen Bekasi Timur, sudah berganti hari Senin, 11 Februari 2019 jam 00:19. Lanjut jalan lagi masih via arteri, simpang empat Tol Timur belok kanan, via Stadion Patriot Bekasi, Kranji, sampai di simpang empat sebelum Grand Cakung belok kiri arah Terminal Pulo Gebang.
Jam 00:52 masuk Terminal Pulo Gebang, sudah ganti hari liwat 52 menit saja. Area penurunan masih sepi penumpang.
Ambil motor di parkiran, dicek tiketnya. Alhamdulillah gak kena tambahan Rp 10.000, mungkin karena ganti harinya baru satu jam kurang, masih dimaklumi laaah, jadi total biaya parkir Rp 12.000 untuk inap semalam.
=================
Minggu, 10 Februari 2019
Agra Mas VIP BM 001 nopol B 7146 KGA
Boyolali - Jakarta (Pulo Gebang) : Rp 160.000
Jetbus 2 HD (rombakan) Adiputro, Hino RK8 R260
Toilet, selimut, bantal, reclining seat 2-2 total 36 seats, servis makan 1x RM Kendil Mas
Menu nasi dan soto ayam RM Kendil Mas. Dokumentasi pribadi. |
Sebelum lanjut perjalanan, dikontrol dulu, pakai sistem foto, jam 17:57 keluar RM Kendil Mas. Selagi bus berjalan, kru mengahampiri setiap penumpang untuk menanyakan akan turun dimana, pertanyaannya cukup detail. Sewaktu giliran ane, "turun Terminal Pulo Gebang ya, mas". "Tujuannya mau kemana mas?" "Terminal Pulo Gebang, mas". "Maksud e tujuan akhir sampean mau kemana mas?". "Jatinegara, mas". Baru kali ini ane naik bus malam ditanya tempat tujuannya spesifik sekali.
Parkir bersama BM 090 di RM Kendil Mas. Dokumentasi pribadi. |
Jam 18:05 masuk kembali ke GT Weleri.
Dari awal di Tol Salatiga jalannya konstan banget ini di lajur kanan. Gasnya kurang dalam diinjek. Memang sih solar jatah, tapi Agra Mas lainnya pada bisa nyalip itu. Hahaha...
Laju prima, Pumas juga pada nyalip. Jadi tergoda lain waktu mau bareng mereka. Tapi mereka punya track record yang bagus/sering masuk Jakarta belum ganti hari gak yaa? Soalnya ane naik Agra Mas ini karena penasaran, menurut informasi yang beredar, Agra Mas cukup sering masuk di kota tujuan sebelum hari berganti. Mangkat gasik adalah koentji.
Jam 20:51 GT Palimanan. Hujan masih mengguyur. Penumpang di seat 4B tiba-tiba kebangun dari tidurnya yang lelap itu. Ketetesan air hujan saudara-saudara. Rembes dari kisi-kisi AC yang ada di tengah atap kabin.
Jam 22:09 masuk Area KM 101, kayaknya nyolar sih disini, cuma sebentar aja tapi. Kayaknya Agra Mas kontrolannya dua kali, disini juga difoto lagi. Ane buka Gmaps untuk cek traffic Tol Japek malam Senin itu seperti apa. Hadeeeh.. "masuk angin", merah semua. Pasrah deh.
Jam 23:00 exit Tol Karawang Timur, dugaan ane bakal nyeser nurunin penumpang nih, terus nanti bakal masuk tol lagi. Tapi kok ane tungguin gak ada penumpang yang turun dan gak masuk tol lagi. Fix! menuju Jakarta via jalur arteri. Mantab sekali ini BM 001, inisiatifnya sangat responsif. Entah dapat info dari bus di depannya atau memang juga buka Gmaps untuk mantau traffic, jadi bisa mengambil keputusan apakah lanjut Tol Japek atau via jalur arteri.
Di simpang tiga Cibitung dari arah tol ada Putera Mulya yang sedang belok kiri arah Tambun. Entah turunin penumpang atau juga sengaja menghindari kemacetan di Tol Japek.
Titik penurunan pertama yaitu di Agen Bekasi Timur, sudah berganti hari Senin, 11 Februari 2019 jam 00:19. Lanjut jalan lagi masih via arteri, simpang empat Tol Timur belok kanan, via Stadion Patriot Bekasi, Kranji, sampai di simpang empat sebelum Grand Cakung belok kiri arah Terminal Pulo Gebang.
Jam 00:52 masuk Terminal Pulo Gebang, sudah ganti hari liwat 52 menit saja. Area penurunan masih sepi penumpang.
Agra Mas BM 001 tiba di Terminal Pulo Gebang. Dokumentasi pribadi. |
Ambil motor di parkiran, dicek tiketnya. Alhamdulillah gak kena tambahan Rp 10.000, mungkin karena ganti harinya baru satu jam kurang, masih dimaklumi laaah, jadi total biaya parkir Rp 12.000 untuk inap semalam.
Tanda di tiket parkir inap Terminal Pulo Gebang. Dokumentasi pribadi. |
=================
Minggu, 10 Februari 2019
Agra Mas VIP BM 001 nopol B 7146 KGA
Boyolali - Jakarta (Pulo Gebang) : Rp 160.000
Jetbus 2 HD (rombakan) Adiputro, Hino RK8 R260
Toilet, selimut, bantal, reclining seat 2-2 total 36 seats, servis makan 1x RM Kendil Mas