Mengurangi polusi udara sudah menjadi tanggung jawab bagi umat manusia di seluruh dunia. Beragam penemuan dan cara telah dilakukan oleh manusia untuk menahan atau bahkan mengurangi laju perkembangan polusi udara. Salah satu caranya yaitu dengan mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, bus khususnya. Di luar negeri misalnya, kata orang-orang sih sistem transportasi bus disana sudah sangat bagus, masyarakat di luar sana lebih milih naik bus ketimbang kendaraan pribadi. Jika suatu hari nanti pengguna bus semakin banyak, maka populasi bus juga semakin banyak dan mungkin aja polusi dari mesin diesel bus bisa jadi masalah baru untuk polusi udara.
Maka dari itu beberapa produsen bus di dunia sudah mulai berinovasi dengan menciptakan bus jenis big bus yang lebih ramah lingkungan, seperti Toyota dengan bus hidrogennya yang diberi nama Sora, Mercedes-Benz dengan Citaro G Hybird dan lain sebagainya. Tak kalah, insinyur-insinyur dalam negeri pun juga mulai menciptakan teknologi bus listrik untuk jenis big bus, ya meskipun basic-nya masih menggunakan chassis bus konvensional. Berikut ini beberapa prototipe bus listrik jenis big bus yang pernah dibuat di dalam negeri:
Maka dari itu beberapa produsen bus di dunia sudah mulai berinovasi dengan menciptakan bus jenis big bus yang lebih ramah lingkungan, seperti Toyota dengan bus hidrogennya yang diberi nama Sora, Mercedes-Benz dengan Citaro G Hybird dan lain sebagainya. Tak kalah, insinyur-insinyur dalam negeri pun juga mulai menciptakan teknologi bus listrik untuk jenis big bus, ya meskipun basic-nya masih menggunakan chassis bus konvensional. Berikut ini beberapa prototipe bus listrik jenis big bus yang pernah dibuat di dalam negeri:
1. Bus Listrik Ahmadi
Eksterior Bus Listrik Ahmadi. Sumber |
Tiga orang sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menciptakan bus listrik yang diklaim tercanggih pada saat itu. Ketiga sarjana itu adalah Mirfa Fauzan, Nydia Irtiana, dan Ahmad Kurnia Paramastya yang bekerja di PT Sarimas Ahmadi Pratama pimpinan Dasep Ahmadi, warga Depok yang berhasil menciptakan mobil listrik.
Selain tercanggih, bus yang diberi nama Ahmadi ini juga diklaim sebagai bus ternyaman, dan terbesar di Indonesia untuk ukuran bus listrik. Bus dilengkapi dengan baterai Lithium Ferofospat, mampu menempuh hingga 100 Km dengan kecepatan 80 Km per jam.
Baterai dari bus ini bisa menyimpan daya 150 kilo watt dan perlu diisi selama delapan jam. Kendati dirakit dan dibuat di Depok, namun 50% bagian dari bus ini diimpor dari Amerika Serikat (AS) dan sisanya menggunakan produk lokal Indonesia. Kalau dilihat dari setirnya sih, sepertinya pakai chassis Hino RK8 ini.
Dashboard Bus Listrik Ahmadi. Sumber |
Namun sayangnya proyek bus listrik ini harus disudahi dengan kasus korupsi.
2. Molina EV-Bus
Moline EV Bus. Sumber |
Biaya pengembangan dan pembuatan kendaraan listrik tersebut didanai oleh LPDP melalui program Pengembangan Riset Industri Strategis Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Dashboard Molina EV-Bus. Sumber |
Bus ini dirancang untuk dapat menggantikan bus kampus UI yang berbahan bakar solar. Molina UI – Bus EV ini telah menjalani uji coba berkeliling kampus UI Depok dan saat ini tengah menjalankan uji level kelayakan untuk dapat diterapkan sebagai Bis Kuning (Bis keliling UI).
3. Maxvel E-Bus
Eksterior Electric Bus PT MAB. Sumber |
Pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 menjadi "panggung" pertama bagi unit prototipe kedua bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dengan seri produk MD255-XBE1. Dalam ajang pameran tersebut PT MAB memajang 2 prototipe bus listrik yang telah berhasil diproduksi. Unit prototipe kedua ini memiliki dimensi panjang keseluruhan 12000 mm, lebar 2500 mm, tinggi 3750 mm dan ground clearance 250 mm.
Dalam produksinya, PT MAB bekerja sama dengan China Trustfull Group Limited untuk menyediakan baterai dan mesin motor bus listrik. Bus yang terisi baterai penuh diperkirakan bisa menempuh jarak 250-300 kilometer. Untuk mengisi ulang daya beterai hingga penuh perlu memakan waktu sekitar tiga jam. Tipe baterai adalah LiFePo (Lithium Ferro Phosphate), spesifikasi 576 V 450 Ah, berkapasitas 259.2 kwh, dan total berat 2.290 kilogram. Tipe motor mesin adalah electrical motor PMSM (Permanent Magnetic Synchronous Motor) dengan seri HYYQ 800-1200. Kekuatan maksimal sebesar 200 kw 268 hp.
Unit ini bersifat low entry, yaitu lantainya kabin bagian depan lebih rendah dari bus padaumumnya, hal itu dapat mempermudah akses bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke dalam bus. Untuk prototipe kedua ini, body yang digunakan buatan Karoseri New Armada.
Interior Electric Bus PT MAB. Sumber |
Sementara itu di pihak regulator yaitu Kementerian Perhubungan, masih melakukan pendalaman terkait dengan formulasi uji tipe kendaraan bermotor listrik, untuk selanjutnya menentukan perangkat peralatan yang dibutuhkan.
Direktur Sarana Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Eddy Gunawan mengatakan hal-hal yang tengah didalami itu seperti formulasi uji tipe, ambang batas suara kendaraan, pembeda suara kendaraan, kekuatan baterai, dan perangkat peralatan yang dibutuhkan.
Eddy mengatakan ambang batas suara diperlukan untuk guna memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan pengendara kendaraan listrik. Tidak hanya itu, suara kendaraan bermotor mobil listrik juga harus berbeda dengan suara sepeda motor memungkinkan. Karena kalau kendaraan listrik gak ada suara bahaya buat keselamatan, sudah dilakukan pendalaman, kira-kira berapa desibel.
Sumber |
Refernsi 1, referensi 2, referensi 3, referensi 4, referensi 5, referensi 6, referensi 7